Melebur Untuk Menebar Kemuliaan Serta Menjalin Relasi Konkret di Era Pandemi

Oleh : Teguh Ramadhan Putra Pratama (Mahasiswa Unnes)

bekasitoday.com- Saat ini Dunia diguncangkan oleh adanya virus yang mengakibatkan kelumpuhan pada berbagai bidang dalam negara yang mengihidupi segala kebutuhan rakyatnya.

Tidak sedikit Negara yang mengalami kerugian akibat dari penyakit yang tidak kasat mata namun mampu membuat keresahan dan kerugian yang nyata khususnya bagi bidang sosial dan ekonomi.

Akhirnya pemerintah serta pemimpin dari masing-masing negara mengeluarkan kebijakan- kebijakan guna menanggulangi permasalahan yang terjadi di masa pandemi ini. Kebijakan tersebut menjadi peluang dan ajang untuk menebar kebaikan serta kemuliaan kepada sesama umat manusia melalui jalan kebenaran.

Hal tersebut dapat menjadi sebuah relasi yang konkret dan bermanfaat untuk kita semua. Sebagai mahkluk yang bergelar mulia sudah kewajiban kita untuk peduli dan sadar terhadap lingkungan sekitar, manusia disebut mulia saat manusia tersebut mampu memuliakan sesama manusia dengan memberikan kebermanfaatan kepada sesama.

Saya selaku penulis mengambil judul “Melebur Untuk Menebar Kemuliaan Serta Menjalin Relasi Konkret Di Era Pandemi” mengandung maksud memberikan gambaran sebagai bentuk evaluasi kepada sesama dalam kebaikan yang tujuannya untuk memberikan kesadaran yang akan menjadi faktor utama dalam pergerakan.

Sebaik-baiknya perbuatan adalah amal, intelektual hanyalah sebuah teori atau materi belaka jika tidak dikonkretkan oleh suatu pergerakan yang tentunya berlandaskan kebenaran, hati yang ikhlas dan kaidah yang ada.

Berawal dari kesadaran kemudian adanya niat maka akan targerakan suatu pergerakan yang akan menghasilkan kebermanfaatan dan relasi yang nyata.

Jadi Pembahasan

Amal diartikan sebagai suatu perbuatan yang konkret atau nyata yang dihasilkan dari pemikiran yang sifatnya subyektif. Untuk membentuk suatu pergerakan dibutuhkan landasan atau pondasi yang kuat, jelas, terarah, dan tentunya pergerakan tersebut memiliki manfaat bagi yang merasakannya.

Masa pandemi adalah ajang untuk berbagi dan menebarkan kebaikan serta masanya untuk berevaluasi terkait sikap, pola pikir dan tindakan kita sebagai manusia yang dimana ketiga aspek tersebut memicu sebuah akibat yang kita rasakan sendiri.

Artinya segala perilaku atau tindakan dan pola pikir, kita sendiri yang akan merasakannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu nilai-nilai atau norma yang kuat sebagai landasan atau pondasi yang kokoh untuk mewujudkan suatu hasil yang baik dari amal-amal yang kita lakukan.

Tidak lupa juga, dengan menyisipkan substansi dari norma-norma tersebut yang berwujud butiran-butiran yang ada dalam pancasila. Artinya pergerakan yang dilakukan harus konkret, berdasarkan pemikiran yang kritis/holistik, kebenaran yang bersumber dari nilai/norma yang ada dan tentunya hati yang tulus.

Salah satu faktor yang menjadi penunjang kesejahteraan di negara adalah rakyatnya, yaitu pemuda. Pemuda diibaratkan sebagai anak panah yang melesat dari busur atau “Gondewa’ yang ditujukan pada sasarannya. Cepat, teliti dan tepat adalah indikator yang harus ada untuk memperkuat adanya suatu pergerakan.

Pemuda, sebelum melakukan suatu pergerakan dibutuhkan bekal yang harus dimiliki untuk memperkuat pergerakan – pergerakannya berupa ilmu pengetahuan dan akhlak yang terpuji. Pergerakan yang dapat dilakukan oleh pemuda harus mengandung nilai kebaikan, nilai kebenaran, dan nilai kebermanfaatan guna menunjang atau membantu sesama umat manusia yang membutuhkan.

Pergerakan yang digelorakan oleh pemuda merupakan suatu aksi yang mengandung makna tersirat yaitu melalui sebuah pergerakan memberikan arti bahwa masa pandemi adalah suatu tantangan yang harus dilewati, dan suatu masa untuk kita belajar mengabdi, dan berevaluasi.

Masa pandemi mengandung hikmah kepada kita semua untuk saling memahami, sadar dengan lingkungan sekitar, dan peduli kepada sesamanya. Pergerakan-pergerakan yang harus dilakukan oleh pemuda yaitu diawali dari lingkungan disekitarnya. Contohnya adalah menciptakan menciptakan yang sehat, bersih, aman, dan nyaman.

Terwujudnya semua indikator tersebut dengan menciptakan saluran air yang memadai, bersih, dan juga menyediakan tempat penyimpanan dan pembuangan sampah yang tersedia dimasing-masing rumah dan lingkungan di luar di rumah.

Pemuda juga harus menjadi figur yang memberikan cerminan atau tauladan yang baik kepada sesama serta mampu menjadi pelopor bagi masyarakat, dengan mengajak masyarkat sekitar untuk menerapkan pola hidup sehat.

Pemuda sebagai figur dan pelopor yang terdidik juga memiliki peran penting di lingkungan sosial terkait menyikapi segala permasalahan yang terjadi dengan memberikan informasi yang benar dan dapat di pertanggungjawabkan.

Artinya saat isu-isu atau berita yang belum tentu benar adanya dan dapat membahayakan masyarakat, pemuda harus menela’ah, mengkaji dan mengadakan konsolidasi tujuannya agar masyarakat tidak termakan informasi yang salah.

Bukan itu saja, adanya ide atau inisiatif yang tujuannya untuk persatuan suatu golongan yang memiliki keinginan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian dan pelayanan yang dilakukan dapat berupa penggalangan dana yang dimana dana tersebut akan diialokasikan kepada sasaran dengan memberikan masker, hand sanitizer, makanan, pakaian layak pakai atau dapat juga dengan terjun langsung kedalam lingkungan masyarakat tersebut untuk menyelesaikan suatu perkara yang ada dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki.

Kesimpulan

Masa pandemi adalah masa untuk kita sadar dan peduli terkait segala pemasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Masa pandemi adalah tantangan yang harus kita lawan dengan pengetahuan, keberanian dan kepribadian yang mulia.

Hal tersebut berwujudkan suatu pergerakan yang mulia dan benar serta berlandaskan nilai/norma dan pancasila, yang dilakukan oleh pemuda yang menjadi kaki dan tangannya negara dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

Indikator pendukung yang harus dimiliki oleh pemuda adalah akhlak yang mulia, pengetahuan yang mumpuni, peka terhadap lingkungan serta memiliki niat yang kuat dan hati yang tulus dalam menjalankan sebuah pergerakan yang bertujuan untuk memberikan kebermanfaatan kepada sesama.

Saran

Untuk mewujudkan pergerakan dibutuhkan dua elemen yang seimbang yaitu kepribadian yang mulia dan pengetahuan yang baik, kedua elemen tersebut harus ada dan diseimbangkan. Elemen tersebut harus dimiliki oleh setiap pemuda untuk melakukan pergerakan atau menciptakan suatu karya.

Apabila seseorang semasa hidupnya tidak mau melakukan pergerakan dan lebih memilih diam serta acuh terhadap sesamanya, apa bedanya dia dengan mayat. Sebagai manusia yang sudah seharusnya saling memanusiakan manusia dengan menciptakan suatu amal yang konkret dan relasi yang bermanfaat untuk sesama.

Ketika pengetahuan, pengalaman serta relasi sudah dimiliki oleh semua pemuda maka kebahagiaan dan kemuliaan akan selalu datang padanya.(*)

Loading

Bagikan:
error: