15 September 2024

BekasiToday.Com – Telah dilaksanakan Nonton Film & Diskusi Wadon Ora Didol pada Sabtu (23 Juli 2022) di TBM Rumah Pelangi Bekasi. Acara ini merupakan kolaborasi antara TBM Rumah Pelangi Bekasi (Rungi), Sekolah Rakyat Bekasi (SRB), Persatuan Mahasiswa Bekasi (PERMASI) dan Relawan Literasi UNISMA Bekasi.

Acara dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan pembukaan oleh moderator dari Rungi. Dalam acara ini, peserta disuguhkan film dokumenter yang berjudul Wadon Ora di Dol dengan durasi 45 menit. Kemudia dilanjutkan dengan tanggapan dari narasumber dan diskusi.

Rumah Pelangi Adakan Nobar dan Diskusi Film Wadon Ora Didol

Nara sumber pada acara ini yaitu Widiantari selaku penggugat Literasi, Sahlaturrosidah dari Persatuan Mahasiswa Bekasi (PERMASI) Jakarta Raya – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Septia Catur Amalia (Poppy) dari Fakultas Psikologi UNISMA Bekasi. Acara ini berlangsung dengan baik dan lancar, terlihat dari antusias peserta yang hadir.

Film dokumenter karya kolaborasi antara Komunitas Women March, Watchdoc dan Pamflet Generasi dengan tema perkawinan anak dan prostitusi anak.

Setelah sesi menonton film bersama, dilanjutkan dengan diskusi dengan Salsabila dari Rumah Pelangi Bekasi sebagai pemantik. Salsa menanggapi, film ini diambil berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh sebagian perempuan di Kabupaten Indramayu.

“Film ini mengadopsi kisah nyata karena ini adalah film dokumenter, murni dari cerita yang ada di lapangan. Ternyata di zaman modern seperti sekarang pada kenyataannya masih kejadian seperti di film tersebut, ujar dia kepada para hadirin.

Dampak dari perkawinan anak ternyata sangat kompleks, salah satunya tidak sedikit anak-anak yang terlibat dalam prostitusi. ironisnya sebagian dari mereka itu justru dipaksa oleh orang tuanya sendiri karena himpitan keadaan ekonomi.

Melalui nonton bareng film dokumenter dan diskusi ini, Salsa yang berprofesi sebagai guru ingin mengajak semua pihak untuk peka terhadap isu tersebut.

Yakni dengan memberikan edukasi yang setara untuk anak – anak disekitar kita seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Sehingga, tidak ada lagi anak – anak yang menjadi janda di usia yang masih muda.

 

Dokumentasi video:

Loading

Bagikan:

Berita Terkait

error: