15 September 2024

Majelis Taklim Sarana Bersilaturahmi serta Memperdalam Ilmu Agama

TARUMAJAYA bekasitoday.com– Majelis Ta’lim, merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel, dan tidak terikat waktu, sarana bersilaturahmi serta memperdalam ilmu agama dalam tradisi Islam di Indonesia.

Seperti halnya yang dikatakan Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Tarumajaya menurutnya, semua kalangan dan usia boleh berada dan ikut dalam kegiatan itu.

“Majelis Ta’lim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Tempat pengajarannya pun bisa dilakukan di rumah, masjid, musholla, kantor, aula, halaman (lapangan), dan sebagainya, “ujar Zubaedah S.Hi, Sabtu (1/1/2023).

Menurutnya, Majelis Ta’lim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga da’wah dan lembaga pendidikan non-formal.

“Fleksibilitas Majelis Ta’lim inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan Islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat), “terangnya.

Mengingat peran sentral pendidikan moderasi dalam mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan damai, hal ini juga sejalan dengan misi Kementerian Agama dalam memperkuat gerakan moderasi beragama.

“Majelis taklim sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat memiliki peran sentral dalam meningkatkan pemahaman, dan pengamalan agama yang moderat, “jelasnya.

Oleh karenanya pendidikan moderasi di majelis taklim sangat urgen dilakukan guna memahami tiga hal.

“Yaitu, pengetahuan nilai tawasut (moderasi), tasamuh (toleransi), dan wathaniyah (kebangsaan), penghayatan atau sikap tentang tiga hal tersebut dan pengamalannya, “katanya.

Terkait para imam marbot dan takmir masjid, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merilis Program Masjid Pelopor Moderasi Beragama (MPMB).

“Melalui Program MPMB, saya berharap terjadi revitalisasi peran masjid untuk semakin profesional pengelolaannya, kian moderat cara pandang, dan paham keagamaan mencakup seluruh ekosistemnya, juga kian berdaya dan memberdayakan umatnya, “ungkapnya.

Sementara, dalam keterangannya KH. Satiri Matrais LC, MA, Ketua Yayasan Sofwatul Qolbi menjelaskan, kesempurnaan atau “terbaik” adalah seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.

“Para guru Al-Qur’an, guru majlis taklim, imam dan marbot yakinlah bahwa profesi ini lebih mulia dari segala profesi di dunia, terus lakukan yang terbaik untuk ummat. Karena Allah maha melihat, Allah akan membalas lebih besar dari yang kita bayangkan, “jelasnya.

Diketahui, kegiatan tersebut diawali dengan dzikir kebangsaan bersama, dipimpin oleh Ustadz Wahidi dan diakhiri dengan doa oleh KH. Mulyadi, S.Ag MM, ketua DMi Kecamatan Tarumajaya.(Nr).

Loading

Bagikan:

Berita Terkait

error: