PEBAYURAN bekasitoday.com– Dibangun sejak tahun 1980, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantarsari 02, Kecamatan Pebayuran, kondisinya kini memprihatinkan dan rawan ambruk, lantaran bangunan yang terbilang tua tersebut sudah lapuk termakan usia. Mirisnya hingga saat ini belum tersentuh pembangunan dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kepala SDN Bantarsari 02 Barin Syafei mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki 147 siswa dengan dua unit gedung sebagai sarana belajar mengajarnya.
“Kami prihatin satu unit gedung untuk tiga ruang kelas kondisinya sudah rusak parah dengan batu tembok yang sudah tidak layak, dan kayu kusen yang sudah lapuk dimakan usia, “ujarnya ketika ditemui diruang kerjanya, Selasa (5/3/2024).
Kendati sudah diusulkan untuk dibangun ruang kelas baru (RKB). Namun, tak kunjung direalisasikan padahal, gedung sekolah tersebut dibangun sejak tahun 1980 hingga sekarang belum pernah dibangun kembali.
“Sudah beberapa kali diusulkan untuk mendapatkan perawatan pembangunan, tapi hingga saat ini belum juga terealisasi, “jelasnya.
Dengan ruang kelas yang sudah sangat tidak layak bagaimana bisa para siswa dan guru mendapatkan kata nyaman dalam proses KBM nya, bahkan rasa was-was selalu menghantui takut akan bangunan ambruk.
“Bangunan yang rusak itu kelas satu, dua dan tiga. Bangunan ini informasinya dari tahun 1980 baru sekali direhab di tahun 2014 sampe sekarang belum dibangun lagi, “ungkapnya.
Sejak dirinya memimpin sekolah tersebut, sudah seringkali mengusulkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi alhasil yang didapat hanya baru disurvei dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
“Saya baru empat tahun disini. kalau diusulkan mah sudah diusulkan, katanya tahun ini 2024 ada di list-nya, tapi katanya ilang lagi aja, “tuturnya.
Menurutnya, kondisi ruang kelas lainnya juga sudah banyak yang rusak, misalnya ruang kelas empat kondisi lantai sudah menjadi tanah dan plafon yang sudah pada ambruk.
Selain bangunan yang rusak, meja dan kursi juga masih jauh dari kata cukup, tahun ini sudah pesan 20 unit, dari dana BOS untuk kelas lima biar tidak belajar dilantai.
“Kami sudah ajukan meja kursi dari tahun 2022, tapi kita hanya mengajukan, kenyataannya hingga saat ini tak kunjung di ACC, “tambahnya.(wan/red).