
BABELAN bekasitoday.com– Pekerjaan pancang sementara Kali Bekasi di kampung Warung Pojok, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, yang rencananya akan dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa, hingga kini belum juga terealisasi. Padahal, erosi yang terjadi di sepanjang aliran kali tersebut saat air kiriman datang telah menyebabkan puluhan rumah warga hilang.
Organisasi masyarakat (Ormas) Laskar Merah Putih (LMP) Kecamatan Babelan pun mendesak Pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata, bukan sekadar mengumbar janji. Mereka mempertanyakan, apakah Pemerintah menunggu kampung Warung Pojok benar-benar hilang terbawa arus sebelum mengambil langkah konkret?
Ketua LMP Babelan menegaskan bahwa warga yang terdampak memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah mereka. Ia juga menepis anggapan bahwa warga seharusnya tidak membangun rumah di tepi kali.
“Kami kurang setuju dengan kalimat siapa suruh bangun rumah di pinggir kali, menurut informasi dari warga, awalnya posisi Kali Bekasi berada jauh dari perkampungan Warung Pojok. Namun, akibat perubahan arus dan erosi, posisi kali bergeser sekitar 80 meter dari lokasi semula, yang akhirnya mengancam pemukiman warga, “tukas Nurdin didampingi Hendro Sekretaris LMP Kecamatan Babelan, Rabu (19/3/2025).
Warga dan LMP Babelan berharap Pemerintah segera merealisasikan proyek pancang sementara yang dijanjikan, guna mencegah dampak yang lebih besar di kemudian hari. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin banyak rumah yang hilang akibat abrasi dan derasnya arus Kali Bekasi saat air kiriman datang.
Dari informasi yang didapat, alur Kali Bekasi tepatnya di kampung Warung Pojok sudah masuk daftar kegiatan pekerjaan pancang dari Pemerintah Pusat. Namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Diketahui sebelumnya di tahun 2024 lalu, mulai dari Anggota DPRD Provinsi Jawabarat, serta pihak PUPR, serta pihak PT Bumi Karsa turut hadir dan melihat kondisi warga Warung Pojok.(Nr).