PEP Tanjung Field Intensifkan Sosialisasi Keamanan Jalur Pipa Migas di Pesisir Penajam Paser Utara

PEP Tanjung Field Intensifkan Sosialisasi Keamanan Jalur Pipa Migas di Pesisir Penajam Paser Utara

PPU bekasitoday.com– Upaya memperkuat keamanan infrastruktur migas terus digencarkan PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field. Sebagai perusahaan hulu migas di bawah Subholding Upstream Pertamina, PEP kembali mengintensifkan Program Sosialisasi Keamanan dan Keselamatan Jalur Pipa Migas bagi para pemangku kepentingan di wilayah pesisir Penajam Paser Utara (PPU).

Program yang berlangsung sejak 4 November 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye keselamatan operasi untuk memastikan jalur pipa yang berstatus objek vital nasional (obvitnas) tetap terlindungi dan aman dari potensi gangguan.

Fokus utama sosialisasi tahun ini berada pada aspek keselamatan Right of Way (ROW) pipa migas berdiameter 16 inci, termasuk fasilitas pipa bawah laut yang melintas di perairan Penajam. Dalam pemaparan kepada peserta forum, PEP kembali menegaskan larangan mendirikan bangunan maupun bermukim di sekitar jalur ROW, sebagai langkah pencegahan terhadap risiko keselamatan publik serta operasional perusahaan.

Kegiatan sosialisasi turut dihadiri unsur pemerintah kecamatan, Polsek Penajam, Satuan Polair Polres PPU, Pos AL, para lurah dari lima kelurahan pesisir, hingga perwakilan nelayan. Kehadiran mereka disebut menjadi elemen kunci dalam menjaga keamanan objek vital sekaligus memastikan aktivitas masyarakat tidak berbenturan dengan zona rawan jalur pipa.

Kepala Dinas Perikanan PPU, Rozihan Asward, mengingatkan pentingnya pemahaman bersama terhadap keberadaan infrastruktur migas yang berstatus strategis nasional.

“Jalur pipa tidak hanya bagian dari sistem produksi migas, tetapi merupakan objek vital nasional yang harus dijaga bersama untuk menghindari risiko bagi lingkungan maupun keselamatan manusia, “ujarnya.

Sementara itu, Field Manager PEP Tanjung Field, Charlie Parmonangan Nainggolan, menegaskan bahwa keselamatan operasi merupakan fondasi utama keberlanjutan produksi migas.

“Penegakan aspek keselamatan, kesehatan, serta perlindungan lingkungan adalah dasar bagi keberhasilan operasi hulu migas. Stabilitas pasokan energi nasional bergantung pada bagaimana kita menjaga setiap infrastruktur migas tetap beroperasi secara aman, “jelasnya.

Dalam sesi materi teknis, Aipda Mahfirman dari Satuan Polair Polres PPU memaparkan pembagian peran antara pemerintah, operator migas, pekerja, dan masyarakat. Pemerintah bertugas menjalankan regulasi dan penegakan aturan, operator wajib memastikan pemeliharaan fasilitas, sementara masyarakat berperan dalam pengawasan dan pelaporan potensi ancaman di lapangan.

Dari sisi teknis engineering, perwakilan HSSE PEP Tanjung Field, Irzak Huda, menjelaskan potensi gangguan pada pipa seperti tekanan berlebih, gesekan benda keras, serta pergeseran tanah yang dapat memicu deformasi. Penjelasan tersebut memantik diskusi aktif dari perwakilan nelayan terkait keamanan aktivitas melaut di dekat jalur pipa.

Melalui sosialisasi ini, PEP Tanjung Field kembali menyampaikan komitmennya terhadap operasi migas yang aman, patuh regulasi, serta berorientasi pada perlindungan masyarakat dan lingkungan.

“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, SKK Migas, dan masyarakat dapat memperkuat pengawasan obvitnas serta mendukung keberlanjutan pasokan energi nasional, “ujar Irzak.

Dalam kesempatan terpisah pada agenda Executive Meeting SKK Migas Perwakilan Kalimantan–Sulawesi, Bupati PPU Mudyat Noor menegaskan dukungan penuh terhadap penguatan pengawasan jalur pipa migas. Ia menekankan bahwa objek vital nasional harus dijaga bersama, selaras dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan ketahanan energi dan swasembada nasional.

Selain menjaga keamanan operasi, PEP Tanjung Field yang berada di bawah Zona 9 Regional 3 Kalimantan-PT Pertamina Hulu Indonesia-juga terus menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan melalui berbagai inisiatif di sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga tanggap bencana sebagai komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan tujuan SDGs.(Nr/bisot).

Loading

Bagikan:
error: