Makassar, 28 November 2025 – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Makassar sukses menyelenggarakan kegiatan edukatif “Campus Goes to Customs” yang melibatkan puluhan mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya Bea Cukai Makassar untuk menjembatani teori akademik dengan praktik lapangan, khususnya dalam bidang manajemen logistik dan kepabeanan.
Peran Sentral Bea Cukai dalam Visi Ekonomi Indonesia
Kepala KPPBC TMP B Makassar, Dr. Ade Irawan, secara langsung membuka acara tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif studi lapangan ini. Dr. Ade Irawan menekankan bahwa kegiatan ini penting untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang fungsi kepabeanan yang krusial dalam menjaga legalitas perdagangan internasional, keamanan negara, dan stabilitas ekonomi.
Dalam sesi materi inti, narasumber dari Bea Cukai Makassar, Dr. Agung, memaparkan secara komprehensif dua peran fundamental Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam sistem logistik nasional:
- Community Protector (Fungsi Pengawasan): Meliputi pengawasan yang ketat terhadap barang impor/ekspor, pencegahan penyelundupan, dan penindakan pelanggaran. Dr. Agung menyoroti penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi untuk memastikan efektivitas pengawasan.
- Trade Facilitator (Fungsi Pelayanan): Terkait dengan fasilitasi arus barang yang efisien di pelabuhan dan bandara, pelayanan perizinan, dan bimbingan kepada pelaku usaha.
“Pengawasan dan pelayanan kami adalah fondasi untuk mengatur arus barang lintas negara, sekaligus menjaga kepatuhan terhadap peraturan perdagangan,” ujar Dr. Agung, menekankan komitmen Bea Cukai untuk memfasilitasi perdagangan yang sehat dan kompetitif.
Pengalaman Lapangan dan Komitmen Kemitraan
Kegiatan ini tidak hanya berhenti di ruang aula, tetapi dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Makassar New Port (MNP), memungkinkan mahasiswa melihat secara langsung implementasi kebijakan ekspor-impor dan praktik tata kelola logistik modern berbasis teknologi.
Secara terpisah, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan komitmen institusi untuk terus membangun kedekatan dengan lingkungan akademis.
“Bea Cukai berkomitmen membangun kedekatan pengetahuan dengan lingkungan akademis agar pemahaman mengenai kepabeanan dan cukai tidak hanya sebatas teori, melainkan tumbuh melalui pengalaman langsung,” kata Budi Prasetiyo.
Kegiatan “Campus Goes to Customs” yang diselenggarakan oleh Bea Cukai Makassar ini berhasil memberikan gambaran nyata kepada generasi muda mengenai peran strategis Bea Cukai sebagai pengawas lalu lintas barang sekaligus pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya institusi ini.
