BANDUNG bekasitoday.com- Mantan narapidana terorisme sekaligus eks anggota Negara Islam Indonesia (NII), Roki Apris Dianto, kembali menyuarakan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi radikalisasi anak-anak. Dalam sebuah forum Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Rabu (3/12/2025), Roki menegaskan bahwa ancaman radikalisme di kalangan pelajar masih nyata dan perlu diantisipasi secara serius.
Roki menyinggung kembali insiden ledakan bom di SMAN 72 sebagai bukti bahwa kelompok radikal tidak ragu menyasar anak-anak sebagai target. Menurutnya, karakter anak yang tulus, mudah percaya, dan rentan terhadap doktrin membuat mereka lebih mudah dipengaruhi.
“Ketika saya masih berada di lingkaran radikal, kelompok kami memang menjadikan anak usia sekolah sebagai sasaran rekrutmen, “ungkap Roki.
Ia menjelaskan bahwa lingkungan pergaulan memiliki peran penting dalam membentuk cara pandang anak. Lingkungan yang positif, katanya, akan mendorong anak mencari konten bermanfaat di dunia maya. Sebaliknya, lingkungan yang buruk dapat menyeret anak ke dalam konsumsi konten negatif dan berbahaya di media sosial. Karena itu, ia mengingatkan pentingnya kepedulian orang tua dalam memantau pergaulan dan aktivitas digital anak.
Dalam pemaparannya, Roki juga menyoroti temuan tulisan tertentu pada senjata pelaku dalam kasus bom SMAN 72. Menurutnya, tanda-tanda tersebut menunjukkan adanya pola ajaran terselubung yang masih berkembang, termasuk praktik penyamaran yang kerap diajarkan dalam jaringan NII.
“Terorisme itu seperti ketapel dan tsunami-tidak terdeteksi, tapi ketika muncul dampaknya sangat besar, “tegasnya.
Sebagai penutup, Roki menyampaikan pesan moral dengan mengutip ajaran Sultan Agung Hanyokrokusumo: “Mangasah mingising budi memasuh malaning bumi.” Ia menjelaskan bahwa ungkapan tersebut mengandung pesan tentang pentingnya mengasah budi pekerti untuk membersihkan berbagai malapetaka di muka bumi.
Dengan peringatan tersebut, Roki berharap seluruh pihak dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil peran aktif dalam melindungi anak-anak dari paparan paham ekstrem.(Red).
![]()
