
BABELAN bekasitoday.com– Puluhan pedagang di kawasan Pondok Ungu Permai (PUP), Kecamatan Babelan, merasa resah dengan beredarnya kabar miring di media sosial yang menuding adanya dugaan praktik jual-beli trotoar dan kelurahan yang dianggap abai. Menanggapi hal tersebut, para pedagang secara tegas membantah tuduhan itu saat ditemui pada Selasa malam (9/12/2025).
Karto, selaku bagian keamanan Paguyuban Pedagang, menegaskan bahwa informasi yang beredar di medsos adalah tidak benar.
“Tidak ada jual beli trotoar pada Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pondok Ungu Permai RW 013. Tidak ada judulnya jual-beli trotoar, “ujarnya tegas, yang langsung diamini puluhan pedagang lainnya.
Ia menjelaskan, pungutan sebesar Rp2.000 yang berjalan selama ini bukan merupakan pungli, apalagi pungutan dari pihak kelurahan.
“Di sini ada pungutan Rp2.000, itu pun untuk kebersihan dan keamanan gerobak. Tidak ada pungutan apa pun dari pihak Kelurahan Bahagia, “tambahnya.
Karto menyebut jumlah pedagang saat ini sekitar 60-70 PKL dan keberadaan mereka sudah ada sejak tahun 1992, jauh sebelum wilayah tersebut berubah menjadi kelurahan.
Tidak Ada Keterlibatan Kelurahan Bahagia.
Karto kembali menegaskan bahwa Kelurahan Bahagia tidak terlibat dalam urusan pungutan apa pun kepada PKL.
“Pihak Kelurahan Bahagia tidak pernah melakukan pungutan liar kepada para pedagang, “ucapnya.
Sementara, Heri Suyitno, Ketua Paguyuban Manunggal Rasa, membenarkan pernyataan itu. Menurutnya, paguyuban yang ia pimpin selama empat tahun berjalan selalu menjaga area usaha para pedagang tetap aman dan kondusif.
“Tidak ada pungutan apa pun. Saya hanya berharap pedagang bisa tetap aman, tenteram, dan menjaga kenyamanan bersama, “ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ahmad Yani, pedagang ikan bakar yang pernah menjabat sebagai ketua paguyuban.
“Dari dulu sampai sekarang tidak ada pungutan, apalagi jual beli trotoar. Yang ada malah kami nombok. Uang Rp2.000 itu dari kita untuk kita, “katanya sambil berkelakar.
Dukungan Penuh dari Ketua RW 013.
Ketua RW 013, Untung, menegaskan bahwa pihaknya selalu bersinergi dengan Paguyuban Manunggal Rasa dan mendukung keberadaan PKL di wilayahnya.
“Sebagian PKL adalah warga RW 013 sendiri. Kami mengikuti arahan Kelurahan Bahagia dan selalu menjaga hubungan baik, “katanya.
Menurutnya, PKL telah memberikan kontribusi nyata, seperti mengikuti kerja bakti rutin dan menjaga kebersihan lingkungan.
“PKL sudah ada sejak lama, bahkan sebelum saya menjabat dua tahun lalu, “jelasnya.
Selain itu, Kelurahan Bahagia juga disebut telah membantu lingkungan dengan program pengerukan untuk mengurangi banjir di blok AC dan AD.
Untung menilai keberadaan PKL justru memberi dampak positif bagi lingkungan RW 013.
“Kami tidak ada masalah. Mereka bagian dari warga kami dan mayoritas tinggal di sini, “tutupnya.(Nr).
![]()
