JAKARTA bekasitoday.com- Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah akademik global melalui partisipasi aktif dalam diskusi internasional bertajuk “Bridging Hemispheres: Argentina’s Foreign Policy and ASEAN Engagement” yang digelar pada akhir November 2025 melalui platform Webex.
Dalam forum ini, salah satu dosen Hubungan Internasional FISIP Moestopo menjadi pembicara utama, menegaskan kontribusi nyata kampus dalam memperluas jejaring intelektual internasional.
Kegiatan tersebut terselenggara melalui kolaborasi tiga institusi pendidikan tinggi lintas negara, yakni Universitas Moestopo (Indonesia), Universidad Nacional de Quilmes (UNQ) Argentina, serta Universiti Utara Malaysia (UUM). Forum ini menjadi ruang strategis untuk membahas dinamika geopolitik dan kerja sama antar kawasan, khususnya antara Amerika Latin dan Asia Tenggara.
Dalam paparannya, Kepala Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Moestopo, Nadirah, M.A., menekankan bahwa Kebangkitan Global South kini menjadi salah satu fenomena terbesar dalam transformasi tatanan dunia.
Ia menjelaskan bahwa negara-negara berkembang semakin berani mendorong terciptanya tatanan multipolar melalui solidaritas Selatan–Selatan, pembentukan institusi alternatif, serta kemampuan memperluas pengaruh dalam rantai nilai global.
Nadirah juga menyoroti dinamika hubungan bilateral Argentina–Malaysia yang kian intens dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan perdagangan dan investasi bernilai miliaran dolar, disertai kerja sama di bidang energi, teknologi, dan industri halal, dinilai memperkokoh posisi kedua negara dalam jejaring kemitraan ASEAN–MERCOSUR.
Dari Argentina, Prof. Ignacio Ortiz Vila (UNQ) memaparkan evolusi kebijakan luar negeri Argentina mulai dari era Infamous Decade hingga pemerintahan Presiden Javier Milei. Menurutnya, Argentina kini semakin membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan negara-negara ASEAN seiring berbagai perubahan global dan kebutuhan untuk memperkuat posisi strategis di level internasional.
Sementara itu, Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd Sani dari UUM menyoroti lompatan kerja sama ekonomi Malaysia–Argentina dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa nilai perdagangan dua arah mencapai USD 1,76 miliar pada 2024, termasuk kolaborasi besar antara Petronas dan YPF dalam pengembangan proyek LNG. Tidak hanya itu, meningkatnya minat perusahaan Argentina terhadap sertifikasi halal Malaysia—yang tercermin dari kehadiran lebih dari 125 perusahaan dalam seminar halal 2024—menjadi indikator kuatnya potensi kerja sama masa depan.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Argentina Diana Mondino ke Malaysia pada 2024 pun dinilai sebagai momentum penting dalam memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi kedua negara dalam kerangka ASEAN–MERCOSUR.
Partisipasi Universitas Moestopo dalam forum internasional ini menegaskan komitmen kampus untuk terus mengambil peran aktif dalam diskursus global, sekaligus memperkuat posisi akademik Indonesia di tingkat internasional.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi Indonesia mampu berkontribusi dalam pembahasan isu-isu strategis antar kawasan dan memperluas cakrawala kerja sama internasional.(Nr).
![]()
