bekasitoday.com- Sejak diserahkannya lapangan migas Blok SES dari KKKS Migas CNOCC milik China ke PERTAMINA (PHE OSES) pada 06 September 2018 lalu, banyak fasilitas penunjang produksi yang perlu menjadi perhatian khusus akibat sudah lamanya masa operasi. Salah satunya adalah fasilitas Gas Metering Station (GMS) Milik PHE Yang berada di wilayah Cilegon.
Kondisi perpipaan yang sudah berumur, mengakibatkan perlunya beberapa perbaikan di beberapa titik, salah satunya adalah pada Flange 20” yang menghubungkan GMS Cilegon dengan power plant dan gas plant di pulau pabelokan sejauh 66 KM (Subsea Piping).
Sepeti halnya yang dikatakan Fauzie Danendra Assistant Manager GMS, menurutnya, adanya kebocoran pada flange 20” tersebut, mengakibatkan terjadinya gas release sebesar 0,8 mmscfd atau setara dengan emisi 1.687 ton/tahun.
“Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus karena selain berpengaruh terhadap proses distribusi gas ke konsumen, berpengaruh juga terhadap bertambahnya emisi yang terjadi di lingkungan sekitar, “ujarnya.
Perbaikan ini juga kata dia menindaklanjuti perintah dari tim Manajemen PHE OSES, kami langsung memerintahkan untuk mengatasi kebocoran tersebut tanpa melakukan release gas ke atmosfer.
“Tantangan tersebut kemudian dijadikan target oleh PC-Prove GERILYA yang diketuai oleh Dian Saputro Utomo untuk mencari alternatif Solusi demi mengatasi permasalahan tersebut, “jelasnya.
Berbekal beberapa informasi terkait penanganan kebocoran pipa secara online (Tanpa release gas), maka tim PC-Prove GERILYA mengembangkan metode baru yang merupakan gabungan dari metode penanganan kebocoran yang sudah ada.
“Metode tersebut dinamakan “ONCOM” yaitu kepanjangan dari Onstream Compound. “ONCOM” ini menggabungkan metode clamp dengan injeksi compound untuk memastikan kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan, suhu dan kelembapan sekitar GMS yang berada di pinggir laut, “ungkapnya.
Hasil yang sudah didapatkan dari metode “ONCOM” tersebut adalah:
Quality : Tetap terjaganya komitmen PHE terhadap pemenuhan kebutuhan gas konsumen sesuai PJBG.
Cost : Menghindari kerugian Perusahaan sebesar 31,8 Milyar/tahun akibat kebocoran flange yang menyebabkan gas release.
Delivery : Terpenuhinya volume gas yang didistribusikan ke konsumen.
HSSE : Meningkatknya Tingkat keamanan pekerja dan menghilangkan emisi akibat kebocoran gas.
Morale : Pekerja di area GMS merasa semakin aman dan nyaman dalam bekerja.
PC-Prove GERILYA berharap metode ini dapat menjadi alternatif Solusi yang dapat diaplikasikan dilapangan-lapangan pertamina lain pada umumnya, yang memiliki permasalahan serupa.(marudin).