KARANG BAHAGIA bekasitoday.com– Beralasan hanya pihak Konsultan dan Pengawas kegiatan saja yang dibolehkan, wartawan dihalangi ambil gambar hasil, saat tes ketebalan oleh oknum pelaksana pekerjaan pemeliharaan jalan (pengaspalan-red) yang berada di jalan raya Warung Kacung Pulobambu, di Desa Karang Anyar-Karang Sentosa, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, yang menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah yang bersumber dari APBD 2021, Kamis (3/11/2021) malam.
“Yang bisa mengambil foto atau gambar hanya Konsultan dan Pengawas, Wartawan tidak bisa atau tidak boleh mengambil gambar, “ujar oknum pelaksana lapangan yang informasinya adalah seorang wartawan dengan nada tinggi.
Menurutnya, awak media juga tidak boleh menunjuk titik kordil saat tes ketebalan dilakukan.
“Abang tidak boleh tanya atau nunjuk titik kordilan begitu bang, abang tidak boleh ambil foto walaupun abang adalah warga, ”terangnya disaksikan oleh warga setempat.
Sementara, Yusuf Supriatna Ketua Team Investigasi Divisi DPN LSM KAMPAK RI. (Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Korupsi Republik Indonesia), mengatakan, memang kegiatan proyek yang dianggarkan dari pemerintah harus perlu diawasi oleh masyarakat, termasuk juga wartawan. Apabila ada penyimpangan, maka itu akan di laporkan.
“Berdasarkan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers, dimanapun wartawan betugas meliput, mencari, menyiarkan berita tidak boleh di halangi, karena itu bagian dari kebebasan Pers, “jelasnya seraya mengatakan pembangunan tersebut dibiayai oleh APBD Tahun Anggaran 2021, dan masyarakat berhak menanyakan kwalitas dari pekerjaan tersebut.
Terpisah, Dede Chairul PPTK mengatakan, ketebalan pekerjaan pemeliharaan jalan tersebut itu 3cm, dan saat dilakukan tes ketebalan, ditemukan tinggi dari pekerjaan ada yang 4cm, 2,5cm.
“Nanti akan kita hitung berapa rata-rata ketebalan yang didapat dari pekerjaan tersebut, dan hasil itulah nanti yang akan dibayarkan oleh pemerintah ke rekanan pemborong, “ungkapnya.
Dan saat media ingin menanyakan hasil tes ketabalan, PPTK malah mengaku belum mencatat hasil disetiap titik kordil dan terkesan menutupi.(Asep).