TAMBUN UTARA bekasitoday.com- Air memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Sehingga perlu dijaga kualitas dan kuantitasnya termasuk sumber-sumber air yang berada di wilayah kita, untuk itu dalam rangka memperingati hari air sedunia atau world water day yang biasa diperingati pada tanggal 22 Maret, Relawan Tangguh Utara (Retara) dan komunitas dan relawan Bekasi raya adakan kegiatan susur sungai, Rabu (23/3/2022).
Susur sungai yang diadakan ini menyusuri sungai Bekasi yang dimulai dari Perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bekasi, dengan titik start susur berada di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, kota Bekasi, dan titik akhir susur sungai di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan ini dilakukan guna menindak lanjuti krisis sungai yang ada di Bekasi. Krisis sungai yang terjadi bukan hanya pada air sungai yang tercemar limbah, banyaknya tempat pembuangan sampah liar akan tetapi sepanjang bantaran sungai Bekasi yang kondisinya mengkhawatirkan karena longsor, beberapa warga banyak yang kehilangan tempat tinggal karena terbawa longsor, beberapa kondisinya mengkhawatirkan dan nyaris ambruk.
Untuk itu kegiatan susur sungai Bekasi ini sebagai observasi atau pengamatan sungai Bekasi, Apa lagi wilayah Bekasi bagian utara menjadi wilayah langganan banjir kiriman dimana banjir kiriman ini datang dari aliran sungai Bekasi yang mengalir dari hulu Cilengsi – Cikeas ke hilir yang bermuara di Muara Gembong.
“Alhamdulillah….saya berterima kasih kepada semua rekan- rekan yg telah mensukseskan program giat susur kali Bekasi dan sekaligus memperingati hari air sedunia mudah-mudahan apa yang kita kerjakan di ridhoi Allah SWT. Dan mendapatkan respon positif baik dari masyarakat, ataupun pemerintah guna menindak lanjuti masalah-masalah yang terjadi di sepanjang aliran kali Bekasi, ”
Sementara itu Muhaidin Darma selaku koordinator pada kegiatan susur sungai dalam rangka memperingati hari air sedunia berpendapat terkait temuan-temuannya ketika melakukan susur sungai yang melewati tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi, yakni Tambun Utara, Babelan, dan Sukawangi.
“Setelah kita melakukan susur sungai melihat dan mengamati atau mengobservasi sepanjang aliran sungai Bekasi dari perbatasan kota dan kabupaten banyak hal-hal yang kita temui dan mengkhawatirkan terutama terkait longsor sepanjang bantaran kali Bekasi, yang menghilangkan banyak rumah, kemudian adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ilegal yang diduga dengan sengaja membuang sampahnya di bantaran kali Bekasi, dan terakhir dugaan adanya limbah industri baik skla kecil maupun besar, yang membuang limbahnya ke aliran sungai. Untuk itu kami akan mengkaji kembali hasil temuan ini dan akan membawanya ke pihak-pihak terkait guna ditindak lanjuti, “ungkapnya.(muda).