CIKARANG bekasitoday.com– Suara Kaum Penganggur Bekasi berencana bakal melakukan aksi jilid dua, aksi kali ini mereka berencana bakal membanjiri kantor Bupati Bekasi dengan kaum pengangguran. Setelah aksi melamar kerja serentak yang digelar beberapa waktu lalu tidak di respon oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Koordinator Suara Kaum Penganggur Bekasi Dwi Haryanto menegaskan, bahwa kaum penganggur semakin banjir dukungan dari berbagai elemen masyarakat, yang merasa terpanggil untuk memperjuangkan hak warga Bekasi untuk bekerja yang layak.
“Minimalnya ada 500 orang per organisasi, banjir pemda, bismillah, “kata Lepay sapaan akrabnya saat dihubungi awak media, Sabtu (27/8/2023).
Dukungan itu kata dia, terus mengalir karena didasari dari rasa keprihatinan masyarakat Kabupaten Bekasi, melihat fenomena pengangguran di Kabupaten Bekasi yang semakin tahun semakin bertambah, hal itu bukti nyata pemerintah dan legislatif sudah gagal melakukan pengentasan pengangguran di daerah industri terbesar se-Asia Tenggara.
“Saat ini sudah ada sekitar 12 organisasi yang mendukung pergerakan kaum penganggur Bekasi, mulai dari organisasi masyarakat, kepemudaan, Serikat Buruh, juga mahasiswa, serta data yang ada di kami sudah ada kurang lebih seribu kaum penganggur yang sudah siap bawa lamaran kerja, “ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, dan para anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang enggan bertemu dengan masyarakatnya pada aksi Rabu (23/23) kemarin.
“Aksi jilid dua kali ini bertujuan agar para pemangku kebijakan dapat bergerak cepat mencarikan solusi untuk menekan angka pengangguran di Kota Wibawa Mukti ini, “jelasnya.
Namun, jika masih tidak ada respon pihaknya berencana akan bersurat ke Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mencopot Dani Ramdan yang dinilai gagal memimpin Kabupaten Bekasi.
“Kami akan terus menyuarakan aksi ini, jika permasalahan ini masih diremehkan oleh Pj Dani Ramdan, bila perlu kami akan bersurat ke Presiden untuk mencopot Dani Ramdan, karena ini bentuk kegagalan memimpin Kabupaten Bekasi, “pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 203.000 orang pada tahun 2022. Jumlah ini, meningkat dibanding 2021, yakni 197.000 orang.(wan/red).