SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR bekasitoday.com– Upaya PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam memperkuat daya saing pelaku usaha lokal kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Hybrid Pertamina UMK Academy 2025 yang berlangsung di Samarinda pada akhir November 2025.
Program ini menjadi salah satu pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan agar mampu naik kelas dan berdaya saing.
Empat UMKM binaan Zona 9 turut serta dalam pelatihan ini, yakni:
– Kelompok Wanita Tani Nelayan Pesisir Sejahtera (WTNPS) binaan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).
– UMKM Bukwiskula binaan PEP Sangasanga Field.
– Trigona Reborn–UMKM Rombong Etam binaan PEP Sangatta Field.
– UMKM Barokah dari PEP Tanjung Field.
Mayoritas peserta merupakan perempuan pelaku usaha yang merintis bisnis dari skala rumah tangga, sehingga program ini menjadi wadah penting untuk memperkuat fondasi usaha mereka.
Materi pelatihan mencakup analisis pasar, strategi penentuan harga, pengelolaan arus kas, hingga praktik bisnis ramah lingkungan. Sejumlah praktisi bisnis turut hadir, di antaranya Tangkas Khairi (Donutmoo) dengan materi riset pasar, Windu Surya Dewantara (Kami Bantu Konsultan) yang membahas strategi harga dan manajemen kas, serta Rizky Wahyu Ramadhani (Tugu Makmur Indopangan) yang memaparkan implementasi bisnis berkelanjutan. Format hybrid dipilih agar materi dapat diterapkan secara aplikatif dalam operasional usaha.
Head of Communication Relations & CID Zona 9, Dharma Saputra, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM sebagai strategi mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“UMK Academy kami hadirkan untuk membantu UMKM binaan berkembang dan memberikan dampak lebih luas bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Kami berharap peserta mampu tumbuh mandiri serta menginspirasi pelaku usaha lain di lingkungannya, “ujarnya. Dharma menambahkan, seluruh inisiatif CSR PHI disusun dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Ketua UMKM Bukwiskula, Syarifah, menyebut materi membuka cara pandang baru dan meningkatkan kepercayaan diri kelompoknya yang mayoritas digerakkan oleh ibu rumah tangga dan orang tua tunggal. Ketua Trigona Reborn, Triyono, juga menilai pelatihan memberi banyak hal baru untuk memperkuat pondasi usaha yang sudah berjalan.
Apresiasi datang dari pemerintah daerah, termasuk Kepala Desa Jirak, Pansyah, dan Camat Muara Badak, Arpan, yang menilai program ini selaras dengan upaya daerah mencetak UMKM tangguh dan kompetitif.
Melalui UMK Academy 2025, PHI kembali menegaskan komitmennya menciptakan ekosistem UMKM binaan yang profesional dan berkelanjutan. Program ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung ekonomi lokal, khususnya di area kerja Sanga Sanga dan Sangatta (Kalimantan Timur) serta Tanjung (Kalimantan Selatan).
Zona 9 sendiri berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan dan dikelola oleh PHI bersama SKK Migas, dengan fokus pada program sosial di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).(Nr).
![]()
