
Pernah nggak sih kamu kepikiran, apakah sistem ekonomi yang kita jalani sekarang ini benar-benar adil untuk semua? Atau apakah mungkin ada cara lain untuk membangun ekonomi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan?
Jawabannya mungkin ada pada ekonomi syariah.
Buat kamu yang masih berpikir bahwa ekonomi syariah cuma urusan agama atau hanya relevan buat komunitas tertentu—well, saatnya meluaskan perspektif. Ekonomi syariah bukan hal baru, tapi dalam beberapa dekade terakhir sistem ini tumbuh pesat dan mulai dilirik banyak negara, termasuk Indonesia. Kenapa? Karena prinsip yang dipegangnya sangat relevan dengan kebutuhan dunia modern: keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan.
Bukan Sekadar Ekonomi Tanpa Riba
Ekonomi syariah bukan cuma soal “nggak pakai bunga”, tapi jauh lebih luas dari itu. Ia adalah sistem yang memadukan nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekonomi dalam satu kesatuan yang utuh. Di saat ekonomi konvensional cenderung fokus pada pertumbuhan dan keuntungan semata, ekonomi syariah menawarkan tujuan yang lebih menyeluruh—yaitu kemaslahatan bersama.
Sistem ini punya prinsip-prinsip dasar yang kalau dipahami, bikin kita mikir, “Kenapa nggak dari dulu aja begini?”
Beberapa prinsip utamanya:
- Keadilan: semua pihak yang terlibat dalam transaksi harus sama-sama untung dan nggak ada yang dirugikan.
- Larangan riba: transaksi tidak boleh mengambil keuntungan dari bunga, karena bisa merugikan satu pihak secara tidak adil.
- Larangan gharar: semua harus transparan. Nggak boleh ada ketidakjelasan atau “abu-abu” dalam transaksi.
- Larangan maysir: transaksi yang mirip judi atau spekulatif ekstrem dilarang karena berisiko tinggi merugikan.
- Etika dan moral: transaksi harus dilakukan dengan niat baik dan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.
- Zakat dan tanggung jawab sosial: ada kewajiban mendistribusikan kekayaan agar lebih merata.
- Menghormati kepemilikan orang lain: tidak boleh mengambil hak orang dengan cara curang.
- Larangan investasi dalam bisnis haram: hanya kegiatan bisnis yang sehat dan bermanfaat yang dibolehkan.
Bayangkan jika semua transaksi di dunia bisnis mengikuti prinsip-prinsip ini. Mungkin krisis ekonomi, eksploitasi buruh, dan kerusakan lingkungan bisa berkurang drastis, kan?
Kenapa Anak Muda Perlu Peduli?
Generasi muda hari ini adalah pemimpin ekonomi masa depan. Kalau kita cuma jadi penonton dari sistem ekonomi yang udah ada tanpa mengkritisi dan mengevaluasi, bisa-bisa kita ikut memperpanjang ketimpangan dan ketidakadilan.
Ekonomi syariah menawarkan alternatif—bukan untuk menggantikan secara paksa, tapi untuk melengkapi. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim, punya peluang besar untuk jadi pusat ekonomi syariah dunia. Tapi itu nggak akan terwujud tanpa kesadaran dan kontribusi dari generasi mudanya.
Mulailah dengan hal sederhana: pahami konsepnya, pelajari prinsip-prinsipnya, dan lihat bagaimana penerapannya di sekitar kita—dari bank syariah, koperasi halal, zakat digital, hingga investasi di sektor halal yang terus berkembang.
Tantangan Itu Ada, Tapi Bukan Penghalang
Yup, ekonomi syariah bukan tanpa tantangan. Regulasi masih perlu diperkuat, literasi masyarakat masih rendah, dan infrastrukturnya belum merata. Tapi bukankah setiap sistem baru pasti butuh waktu untuk berkembang?
Di sinilah peran penting generasi muda: menjadi agen perubahan. Kalau kamu kuliah di bidang ekonomi, hukum, teknologi, atau bahkan desain—kamu bisa punya peran besar dalam mengembangkan ekonomi syariah lewat inovasi, edukasi, dan kolaborasi.
Mari Bergerak Bersama
Kita hidup di dunia yang makin kompleks. Ketimpangan sosial dan krisis lingkungan jadi isu yang makin nyata. Dalam situasi seperti ini, kita butuh sistem ekonomi yang bukan cuma mengejar keuntungan, tapi juga menjaga keberlanjutan dan keadilan sosial. Dan ekonomi syariah bisa jadi jawabannya.
Jadi, mari kita buka mata dan hati. Bukan untuk membanding-bandingkan secara kaku, tapi untuk memahami bahwa ada sistem ekonomi yang dibangun dengan nilai-nilai yang lebih manusiawi.
Karena ekonomi yang sehat bukan hanya soal angka dan grafik naik, tapi soal bagaimana sistem itu membuat hidup manusia jadi lebih adil, setara, dan bermakna.
Saatnya mengenal, memahami, dan memberi ruang bagi ekonomi syariah. Demi masa depan yang bukan hanya tumbuh, tapi juga tumbuh bersama.
Penulis: Arifa Maulani Tadira – Mahasiswi STEI SEBI Depok
![]()
