
Di era serba digital ini, media sosial menjadi etalase hidup yang seakan menuntut kita untuk selalu tampil sempurna dan mengikuti setiap tren yang ada. Tak heran, banyak anak muda merasa terbebani untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Terkadang, demi mengejar gaya hidup kekinian, mereka rela mengorbankan kondisi finansialnya, bahkan memaksakan diri mengeluarkan uang yang tidak mereka miliki. Akibatnya, alih-alih tampil keren, mereka justru terjebak dalam utang dan masalah keuangan di masa depan.
Padahal, tampil modis dan punya gaya tak harus selalu dibarengi dengan pengeluaran yang besar. Kamu tetap bisa tampil hits dan trendi tanpa harus menguras dompet, lho. Kuncinya adalah dengan mengatur keuangan secara cerdas dan efektif.
Kenali dan Bedakan Kebutuhan vs. Keinginan
Langkah pertama yang paling krusial dalam mengatur keuangan adalah memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Anak muda sering kali terjebak dalam pola konsumtif karena tergiur oleh tren yang seolah-olah wajib diikuti. Coba tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar butuh sepatu ini, atau hanya ingin memilikinya karena teman-teman saya juga punya?” atau “Apakah saya perlu hangout di kafe hits setiap minggu, atau ini hanya keinginan agar terlihat keren di media sosial?”
Dengan mengenali perbedaan ini, kamu akan lebih mudah membuat skala prioritas. Prioritaskan pengeluaran untuk hal-hal yang benar-benar penting, seperti biaya makan, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya.
Setelah kebutuhan terpenuhi, barulah kamu bisa mempertimbangkan keinginanmu, itupun jika anggaranmu masih memungkinkan. Dengan membuat skala prioritas, pengeluaranmu akan lebih teratur dan terkontrol, sehingga kamu bisa terhindar dari pemborosan yang tidak perlu.
Buat Anggaran Pribadi dan Catat Semua Pengeluaran
Mungkin terdengar membosankan, tapi membuat anggaran pribadi adalah fondasi dari manajemen keuangan yang baik. Cobalah catat semua pemasukan dan pengeluaranmu secara teratur. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi keuangan di ponsel atau bahkan buku catatan sederhana. Dengan mencatat, kamu akan memiliki gambaran yang jelas tentang ke mana saja uangmu mengalir. Kamu akan menyadari seberapa banyak yang kamu habiskan untuk makan di luar, belanja pakaian, atau sekadar kopi.
Setelah itu, kamu bisa membagi pengeluaranmu ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan pokok, transportasi, hiburan, dan tabungan. Tetapkan batasan atau alokasi dana untuk setiap kategori. Misalnya, kamu mengalokasikan 30% untuk makan, 20% untuk transportasi, 20% untuk tabungan, dan sisanya untuk hiburan atau kebutuhan lain. Dengan begitu, kamu bisa lebih disiplin dalam menggunakan uang dan terhindar dari kebiasaan boros yang sering tidak disadari.
Belanja Cerdas: Kualitas di Atas Kuantitas
Tips lain yang tak kalah penting adalah belanja dengan cerdas. Jangan mudah tergiur dengan diskon besar atau harga murah. Ingat, murah belum tentu hemat jika barang tersebut cepat rusak. Seringkali, kita akhirnya harus membeli barang yang sama berkali-kali karena kualitasnya buruk. Lebih baik berinvestasi pada satu barang yang harganya sedikit lebih mahal tetapi kualitasnya bagus dan tahan lama. Misalnya, daripada membeli lima kaus murah yang cepat melar, lebih baik membeli satu atau dua kaus berkualitas baik yang bisa kamu pakai bertahun-tahun.
Begitu pula dengan diskon. Diskon besar bisa menjadi jebakan jika kamu membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Jadi, sebelum membeli, tanyakan lagi pada diri sendiri, “Apakah saya butuh barang ini, meskipun diskonnya besar?”
Prioritaskan membeli barang yang fungsional dan bisa dipakai dalam jangka panjang, bukan hanya karena sedang tren atau harganya murah.
Cari Peluang Penghasilan Tambahan
Di era digital ini, peluang untuk menambah penghasilan sangat terbuka lebar. Jika kamu merasa penghasilan utama masih belum mencukupi untuk menutupi semua kebutuhan dan keinginanmu, kamu bisa mencoba mencari sumber penghasilan tambahan. Manfaatkan hobimu menjadi ladang cuan, misalnya dengan berjualan online, menjadi freelancer, atau membuka les privat sesuai kemampuanmu.
Dengan adanya penghasilan tambahan, kamu bisa lebih leluasa mengelola keuangan. Misalnya, penghasilan utama bisa kamu alokasikan untuk kebutuhan pokok dan tabungan, sedangkan penghasilan tambahan bisa kamu gunakan untuk memenuhi keinginan atau hobi. Ini akan membuatmu tetap bisa tampil hits dan mengikuti tren tanpa harus mengorbankan kestabilan keuanganmu.
Intinya, tampil gaya dan trendi itu bukan soal seberapa banyak uang yang kamu habiskan, melainkan seberapa cerdas kamu mengelola uang yang kamu miliki. Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa membuktikan bahwa gaya boleh hits, dompet tetap hemat, dan kamu tetap bisa percaya diri tanpa harus mengorbankan masa depan finansialmu.
Penulis: Elba Fikrotussohihah
Mahasiswi Akuntansi Syari’ah Institut Agama Islam SEBI Depok
![]()
