Humas RS TIARA Bekasi Akhirnya Buka Suara Terkait Meninggalnya Bayi di Babelan

Inshot 20251020 140609182BABELAN bekasitoday.com– Setelah sempat membantah sebagai Humas RS TIARA Bekasi saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (18/10/2025) dengan menuliskan pesan ‘salah sambung’ Rudi Ano akhirnya angkat bicara terkait meninggalnya (BAS) bayi berusia 2,7 bulan, warga Kampung Babelan RT03/04, Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Dalam pernyataannya pada Senin (20/10/2025), Rudi mengakui bahwa saat itu dirinya merasa kewalahan menghadapi banyaknya pertanyaan dari berbagai pihak.

“Masa si pak, mungkin saat itu saya lagi pusing karena ada banyak pihak yang menanyakan terkait pasien itu, “ujarnya saat didampingi oleh Leo, paralegal RS TIARA Bekasi.

Menurutnya, pasien pertama kali datang ke IGD hari kamis (16/10/2025) dengan keluhan demam, batuk dan ada diare. Dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan dan diberikan terapi, selanjutnya dikonsulkan ke dr spesialis anak, dr spesialis anak langsung melalukan visit kepasien di IGD. Hasil pemeriksaan dr adalah pneumonia dan morbili, pasien disarankan rawat.

“Saat diruangan perawatan pasien mengalami demam tinggi sehingga terjadi kejang demam dan perburukan paru akibat infeksi morbili, sehingga diberikan injeksi obat penurun demam dan diberikan injeksi antibiotik. Selanjutnya pasien dipindahkan ke ruang intensif untuk pemantauan, kemudian dipasang alat bantu nafas, perburukan dan meninggal, selanjutnya dokter memberikan penjelasan kepada orang tua pasien , mereka menerima dan memahami penjelasan tersebut, “terangnya.

Peristiwa meninggalnya bayi tersebut saat dalam penanganan di RS TIARA Bekasi menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Irpan, ayah dari bayi tersebut, menyampaikan rasa kecewanya atas pelayanan yang diterima. Meski mengakui kualitas dokter di rumah sakit tersebut cukup baik, ia menilai bahwa pelayanan dari perawat masih kurang memadai.

“Saya terima kematian anak saya, saya hanya meminta rekam medis, “ungkap Irpan dengan nada penuh haru.(Nr).

Loading

Bagikan:
error: