8 September 2024

Kanwil BC Sumbagbar Lakukan Sosialisasi Tentang Aturan Barang Kiriman Kepada Calon Pekerja Migran Indonesia

Img 20240302 Wa0100LAMPUNG bekasitoday.com– Untuk memberikan pengetahuan bagi calon pekerja migran (PMI) asal Provinsi Lampung, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Lampung Kanwil Bea Cukai Sumantera Bagian Barat, laksanakan kegiatan sosialisasi kepada para peserta kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) di Layanan Terpadu Satu Atap Pekerja Migran Indonesia Provinsi Lampung, bertempat di aula lantai dua, Gedung LTSA PMI, Jalan Hajjah Haniah Cut Mutia No.1, Bandar Lampung, Sabtu (2/3/2024).

Satu persatu kegundahan yang selama ini tersimpan di hati dilepas-liarkan oleh para peserta kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP). Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain :

Salah satunya datang dari pekerja migran, yang mengeluhkan tentang pengiriman barang ke Indonesia baru sampai di alamat sekitar tujuh bulan kemudian, saat barangnya diterima dirinya sudah pulang ke Indonesia. Ternyata barang kiriman tersebut juga tidak lengkap, beberapa barang, terutama pakaian bermerek, sudah tidak ada di dalam kemasannya..??

Saat pulang terakhir, kami mendaftarkan nomor IMEI handphone ke seseorang di bandara yang mengaku bisa menguruskan. Bayarnya Rp300 ribu. Tetapi sebulan kemudian handphone yang katanya sudah didaftarkan tidak lagi bisa digunakan..??

Saya hendak membawa sekilo bumbu pecel, di bandara ditahan oleh bea cukai. Padahal ini kan bumbu, bukan narkoba atau barang berbahaya lainnya..??

Mengapa membawa uang tunai harus dilaporkan ke bea cukai.?

Menanggapi salah satu pertanyaan peserta, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Sumantra Bagian Barat mengatakan, untuk lama pengiriman barang ke tanah air bukan ranah bea cukai, mestinya kakak Mbak Dwi bisa proaktif menanyakannya ke pihak perusahaan jasa pengiriman.

“Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Bea Cukai menyarankan agar masyarakat dapat mengecek secara berkala posisi barang kirimannya melalui www.beacukai.go.id/barangkiriman, “ujar Heri Winarko.

Selain mengecek status barang kiriman, melalui tautan tersebut juga dapat diketahui rincian tagihan yang harus dibayar.

“sehingga punya data valid apabila dimintai lebih dari jumlah yang tertera, “tambahnya.

Terkait proses pendaftaran IMEI juga menarik perhatian. 37 orang peserta sosialisasi semuanya sudah mengetahui bahwa pendaftaran IMEI adalah tidak dipungut biaya.

“Mengapa masih mau membayar Rp. 300 ribu kepada calo.? Karena mereka belum sepenuhnya yakin bahwa prosesnya mudah, selain juga panjangnya antrean, “jelasnya.

Sekarang, proses pendaftaran IMEI semakin mudah. Jika tidak sempat mengurus di bandara kedatangan, masyarakat dapat mengurusnya di kantor pelayanan bea cukai terdekat.

“Batas waktunya hingga 60 hari sejak tanggal kedatangan. Untuk skema ini, memang tidak ada pembebasan bea masuk untuk nilai FOB USD500, namun pendaftarannya tetap gratis, “terangnya.

Dan untuk bumbu pecel dilarang masuk, tidak bisa memastikan bahwa yang melarangnya adalah pegawai bea cukai. Ada kemungkinan dilakukan oleh petugas keamanan penerbangan.

“Bahwa petugas memiliki hak melarang sesuatu naik ke pesawat demi keamanan penerbangan, “ungkapnya seraya menegaskan terkait uang tunai, kewajiban melapor ke bea cukai hanya apabila membawa uang tunai lebih dari Rp100 juta hingga maksimal Rp1 miliar, di bawah itu tidak perlu dilaporkan.

Sementara, Kepala BP3MI Lampung Gimbar Ombai Helawarnana mengatakan, Provinsi Lampung merupakan daerah pengirim PMI nomor 1 di Pulau Sumatera, serta peringkat ke-5 di seluruh Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

“Menurut catatan BP2MI, dari jumlah 274.965 orang PMI, sebanyak 21.539 orang di antaranya berasal dari Lampung. Jumlah PMI yang tinggi memiliki potensi permasalahan yang juga tinggi. Kegiatan OPP adalah salah satu kegiatan untuk meminimalisir potensi permasalahan. Sebagai upaya preventif, yang juga tidak kalah penting untuk dilakukan, “ujarnya.

Sosialisasi diakhiri dengan games, pengisian post-test, dan pembagian cendera mata, yang dipandu oleh Yulian Fajar Firdaus.

Diketahui, ada sedikitnya 37 orang peserta dengan tujuan penempatan ke beberapa negara di Asia yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.(bisot).

Loading

Bagikan:

Berita Terkait

error: