TARUMAJAYA bekeasitoday.com– Sebuah insiden tragis terjadi di perairan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Seekor lumba-lumba ditemukan tersangkut dan mati, diduga lumba-lumba tersebut tertinggal oleh rombongannya, lantaran pagar laut yang dipasang dalam rangka restorasi Pelabuhan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya.
Restorasi ini dilakukan oleh PT. Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat.
Peristiwa ini memicu perhatian publik, yang mempertanyakan dampak dari pemasangan pagar laut terhadap ekosistem perairan setempat. Meski tujuan restorasi adalah menjaga lingkungan laut, kematian lumba-lumba ini menimbulkan dugaan adanya pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan proyek tersebut.
“Ini bukan hanya soal kematian satu lumba-lumba, tapi bagaimana proyek seperti ini dapat merusak habitat dan membahayakan satwa laut, “ujar salah satu warga.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui DKP juga diharapkan segera turun tangan untuk mengevaluasi dampak proyek tersebut. Apakah peristiwa ini murni kecelakaan, atau ada indikasi kejahatan lingkungan yang dilakukan?
Masyarakat dan penggiat lingkungan menuntut agar pihak berwenang segera melakukan investigasi dan memberikan solusi, agar insiden serupa tidak terulang kembali. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam setiap aktivitas manusia di lingkungan laut yang rentan.(Nr)