BEKASI KOTA bekasitoday.com– Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi, Abah Zakaria, angkat suara terkait mutasi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi pada Rabu, 29 Oktober 2025. Mutasi yang melibatkan 250 pejabat dari eselon II, III, dan IV itu dinilai menyimpan hal menarik yang patut disimak.
Menurut Abah Zakaria, mutasi tersebut hanya sebatas pergeseran posisi tanpa memberikan apresiasi berupa promosi jabatan kepada para pegawai yang dinilai layak.
“Ada kesan seperti menahan atau menunda karir seseorang pada mutasi kemarin, “tegasnya saat ditemui pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia mencontohkan, terdapat pejabat eselon IV yang telah lama menduduki satu posisi, namun dalam mutasi kali ini hanya digeser ke posisi lain tanpa kenaikan jabatan.
“Seperti saya bilang tadi, hanya digeser saja, padahal banyak di antara mereka yang saya nilai cakap dalam bekerja dan patut dipromosikan atau naik jabatannya, “tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono sebelumnya menyampaikan bahwa mutasi dan rotasi merupakan hal lumrah dalam pemerintahan daerah. Ia menegaskan bahwa proses mutasi dilakukan dengan tahapan yang panjang dan penuh kehati-hatian, termasuk evaluasi kinerja para pejabat.
“Mutasi maupun rotasi merupakan hal yang biasa dan dengan tahapan yang cukup panjang juga dan melalui proses yang sangat hati-hati, mulai dari evaluasi kinerja dan sebagainya, “ujar Tri, yang akrab disapa Mas Tri, kepada awak media.
Tri juga menambahkan bahwa mutasi kali ini merupakan bagian dari upaya percepatan pelayanan publik di Kota Bekasi.
“Mutasi ini sebagai langkah untuk proses percepatan pelayanan publik juga, “tandasnya.
Mutasi tersebut menjadi sorotan publik, terutama dari kalangan pemerhati kebijakan daerah, yang berharap agar proses rotasi dan promosi jabatan dapat berjalan lebih transparan dan berorientasi pada peningkatan kualitas birokrasi.(Ek).
![]()
