Emak-emak Grudug Rumah Kades Buni Bakti, Tuntut Normalisasi Sungai dan Pembongkaran Bangunan Liar

Img 20250707 wa0016
Kades Buni Bakti saat menerima sejumlah emak-emak di kediamannya

BABELAN bekasitoday.com– Sekelompok emak-emak mendatangi kediaman Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi, pada Minggu (6/7/2025) kemarin, dengan nada protes dan penuh kekesalan. Mereka menuding keberadaan bangunan liar (bangli) di sepanjang aliran sungai menjadi biang kerok terjadinya banjir yang kerap melanda wilayah mereka saat musim hujan.

Dalam aksi tersebut, para ibu rumah tangga ini menuntut agar pemerintah desa bersama pihak terkait segera menuntaskan normalisasi sungai dan membongkar bangunan-bangunan liar yang masih berdiri kokoh, terutama yang berada di sepanjang aliran sungai DT8, dan jangan terkesan tebang pilih.

Sidi Sumardi yang menerima langsung kedatangan warga mengatakan bahwa para emak-emak mempertanyakan mengapa bangunan liar disepanjang sungai DT8 tersebut masih belum dibongkar, padahal proses normalisasi sungai telah dilakukan. Ia membenarkan bahwa sejumlah bangli di desa tetangga pun masih terlihat berdiri, hal tersebut berdampak kepada bangunan liar di bantaran sungai DT8 di desa Buni Bakti.

Menanggapi tuntutan warga, Sidi menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi melalui surat kepada Satpol PP Kabupaten Bekasi. Ia meminta agar dapat melakukan pendampingan sosialisasi bangunan liar, tapi hingga saat ini belum ada jawaban apapun.

“Kami sudah sampaikan ke Satpol PP. Namun, hingga sekarang belum ada jawaban, “ujarnya.

Menurutnya, besok Selasa (8/7/2025) akan dilakukan pembongkaran bangunan liar di kampung Pulo Timaha, desa Babelan Kota, oleh SatPol PP Kabupaten Bekasi, dan pemerintah terkait.

“Kami berharap jangan hanya satu titik saja yang ditertibkan. Kampung Wates, desa Kedung Jaya, dan Kampung Tambun, desa Buni Bakti, juga harus jadi prioritas karena ini menyangkut keselamatan banyak warga, “tegas Sidi.

Warga berharap langkah tegas segera diambil agar banjir tidak lagi menjadi momok musiman yang mengganggu aktivitas dan merusak lingkungan tempat tinggal mereka.(Nr).

Loading

Bagikan:
error: