MUARA GEMBONG bekasitoday.com– Kondisi aliran Sungai Bekasi sepanjang kurang lebih 2 kilometer yang dangkal terus menjadi permasalahan bagi warga, khususnya para nelayan. Air yang meluap kerap menggenangi permukiman mereka, membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
Tidak tahan dengan kondisi tersebut, para nelayan memutuskan untuk bertindak sendiri dengan membersihkan limbah kerang atau bleke yang menyumbat aliran sungai sehingga air sungai lambat turun ke laut.
Aksi bersih-bersih ini dilakukan secara swadaya oleh para nelayan, tanpa bantuan dari pihak Pemerintah. Mereka mengumpulkan dan mengangkut limbah kerang yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama dangkalnya sungai. Meski begitu, upaya ini dinilai tidak cukup untuk menyelesaikan masalah besar yang mereka hadapi.
“Kami terpaksa bergerak sendiri karena air sungai yang meluap terus menggenangi rumah kami. Kalau tidak segera dibersihkan, kondisinya bisa makin parah, “ujar Maji salah satu nelayan, Kamis (23/1/2025).
Para nelayan berharap Pemerintah segera memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini. Mereka meminta adanya normalisasi aliran Sungai Bekasi, dan solusi jangka panjang agar permasalahan banjir dan dangkalnya sungai bisa segera diatasi.
“Kami hanya bisa melakukan ini sebatas kemampuan kami. Kami sangat berharap Pemerintah mau turun tangan untuk membantu kami mengatasi masalah ini, “tambahnya.
Kondisi ini mencerminkan betapa pentingnya perhatian serius terhadap pengelolaan sungai dan lingkungan untuk mencegah banjir, serta memastikan kehidupan masyarakat di sekitar sungai tidak terganggu.
Diketahui, nelayan terdiri dari 2 wilayah Kecamatan, antara lain nelayan desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, dan nelayan desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong.(Nr).