27 Juli 2024

Kian Memprihatinkan, Debita dan Kamil Butuh Perhatian

CIKARANG UTARA bekasitoday.com– Setelah di tinggal pergi untuk selamanya oleh kedua orang tua tercinta, dua bocah belia yang menyandang sebagai yatim piatu, Debita (15) dan Kamil (13), warga Kampung Cibeber RT02/01, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, kondisinya kian memprihatinkan.

Untuk bertahan hidup, mereka menjadi pemulung dan yang paling menyedihkan lagi tempat tinggalnya yang berada di bantaran kali, akan digusur lantaran akan ada proyek normalisasi.

Debita mengaku hampir sebulan yang lalu sang ibu meninggal dunia, untuk keperluan sehari-hari dirinya bersama adiknya mengais botol bekas dan mereka kumpulkan. Terkadang ada pemberian warga disekitar.

“Bapak sama ibu udah gak ada (meninggal dunia-red), kalau ibu belum lama meninggalnya, sebelumnya emang sempat sakit, “ucap Debita kepada bekasitoday.com dikediamannya dengan nada pilu, Minggu (14/11/2021).

Saat ini dirinya mengaku khawatir kehilangan tempat tinggal, pasalnya, Ia bersama warga lainnya yang ada di lokasi bantaran kali Ciherang terancam digusur, terkena dampak dari proyek normalisasi kali Ciherang.

“Iya waktu mamah masih ada bilangnya sih disini numpang tiap itu bayar, tapi sekarang mau digusur, kemaren dapat surat katanya mau digusur, gak tau saya mau kemana, “ucap gadis belia berusia 15 tahun sambil menundukkan kepala.

Sementara itu, Adi (38) warga disekitar tempat tinggal kedua kakak beradik yatim piatu tersebut membenarkan, keduanya hidup dalam keprihatinan pasca meninggalnya sang ibu, untuk makan mereka mengandalkan hasil dari memulung botol bekas, terkadang juga dari pemberian warga.

“Saya turut prihatin lantaran adanya rencana pengosongan lahan di bantaran kali, karena berdampak bagi kedua yatim piatu tersebut. Adi mengaku, Pemerintah Desa Simpangan telah memberikan surat himbauan agar warga yang tinggal dilahan tersebut untuk segera mengosongkan lahan, hingga batas waktu tanggal 30 Nopember mendatang, “ungkapnya.

Menurutnya, kemarin yang saya tau dari desa udah ada suratnya, warga disini harus segera mengosongkan lahan katanya kan mau dipake buat normalisasi.

“Saya sudah tanyakan ke anak-anak itu, kalo ini digusur pada mau kemana?, ya dia bilangnya sih gimana bapak-bapak disini aja, warga tidak pernah menolak untuk dipindahkan selama proses proyek normalisasi kali Ciherang tersebut dilaksanakan, tetapi warga meminta setidaknya ada kebijakan yang sedikit meringankan beban mereka untuk memindahkan tempat tinggalnya, terlebih dimasa pandemi dan masuknya musim penghujan, “jelasnya.(Marudin).

Loading

Bagikan:

Berita Terkait

error: